Alkohol Lemak (Fatty Alcohol)
Alkohol Lemak |
Alkohol Lemak
1. Pengertian Alkohol Lemak
Fatty
alkohol (lemak alkohol) adalah alkohol alifatis yang merupakan turunan dari
lemak alam ataupun minyak alam. Fatty alkohol merupakan bagian dari asam lemak
dan fatty aldehid. Fatty alkohol biasanya mempunyai atom karbon dalam jumlah
genap.
Molekul
yang kecil digunakan dalam dunia kosmetik, makanan dan pelarut dalam industri.
Molekul yang lebih besar penting sebagai bahan bakar. Karena sifat amphiphatic
mereka, fatty alkohol berkelakuan seperti nonionic surfaktan. Fatty alkohol
dapat digunakan sebagai emulsifier, emollients, dan thickeners dalam industri
kosmetik dan makanan.
Contoh fatty alkohol :
1.
Capryl alcohol
(1-octanol) -- 8 carbon atoms
2.
Pelargonic alcohol
(1-nonanol) -- 9 carbon atoms
3.
Capric alcohol
(1-decanol, decyl alcohol) -- 10 carbon atoms
4.
1-dodecanol (lauryl
alcohol) -- 12 carbon atoms
5.
Myristyl alcohol
(1-tetradecanol) -- 14 carbon atoms
6.
Cetyl alcohol
(1-hexadecanol) -- 16 carbon atoms
7. Palmitoleyl alcohol
(cis-9-hexadecan-1-ol) -- 16 carbon atoms, unsaturated,CH3(CH2)5CH=CH(CH2)8OH
8.
Stearyl alcohol
(1-octadecanol) -- 18 carbon atoms
9. Isostearyl alcohol
(16-methylheptadecan-1-ol) -- 18 carbon atoms, branched, (CH3)2CH-(CH2)15OH
10. Elaidyl
alcohol (9E-octadecen-1-ol) -- 18 carbon atoms,
unsaturated,CH3(CH2)7CH=CH(CH2)8OH
11. Oleyl
alcohol (cis-9-octadecen-1-ol) -- 18 carbon atoms, unsaturated
12. Linoleyl
alcohol (9Z, 12Z-octadecadien-1-ol) -- 18 carbon atoms, polyunsaturated
14. Linolenyl
alcohol (9Z, 12Z, 15Z-octadecatrien-1-ol) -- 18 carbon atoms, polyunsaturated
15. Elaidolinolenyl
alcohol (9E, 12E, 15-E-octadecatrien-1-ol) -- 18 carbon atoms, polyunsaturated
16. Ricinoleyl
alcohol (12-hydroxy-9-octadecen-1-ol) -- 18 carbon atoms, unsaturated, diol,
CH3(CH2)5CH(OH)CH2CH=CH(CH2)8OH
17. Arachidyl
alcohol (1-eicosanol) -- 20 carbon atoms
18. Behenyl
alcohol (1-docosanol) -- 22 carbon atoms
19. Erucyl
alcohol (cis-13-docosen-1-ol) -- 22 carbon atoms, unsaturated,
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)12OH
20. Lignoceryl
alcohol (1-tetracosanol) -- 24 carbon atoms
21. Ceryl
alcohol (1-hexacosanol) -- 26 carbon atoms
22. Montanyl
alcohol, cluytyl alcohol (1-octacosanol) -- 28 carbon atoms
23. Myricyl
alcohol, melissyl alcohol (1-triacontanol) -- 30 carbon atoms
24. 24.
Geddyl alcohol (1-tetratriacontanol) -- 34 carbon atoms
2. Jenis-Jenis
Alkohol Lemak
Alkohol
lemak, berdasarkan sumber terbentuknya, terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Alkohol Lemak Alami (Natural Fatty Alcohol)
Alkohol
lemak alami berasal dari bahan baku yang dapat diperbaharui yang terdapat di
alam.. Alkohol Jenis ini selalu berada dalam bentuk gabungan dari pada rantai
bebas (senyawa murni ). Alkohol gabungan yang penting adalah gliserol TAG
(triasilgliserol) yang mengandung asam lemak yang memilki panjang rantai karbon
C12-C18 yang di pertukarkan ( metil ester menjadi alcohol
lemak).
Contoh : Lemak,
minyak dan lilin dari tumbuhan dan hewan, seril sesoat dalam lilin erna dan
mirisil palmit dalam lilin lebah.
2. Alkohol Lemak Dari Sumber Lainnya
Untuk mendapatkan
Alkohol Lemak dengan
bentuk seperti ini,
dapat
menggunakan beberapa metode berikut :
1.
hydrolysis lilin ester
menggunakan lemak hewani
3.
proses Ziegler
menggunakan ethylen
4.
proses oxo menggunakan
hydrogenation olefin
5.
katalitik hidrogenasi
asam lemak dan metil ester dari lemak dan minyak
6.
hydrogenation lansung
lemak dan minyak
Walaupun
bukan minyak kelapa yang digunakan, deskripsi tentang metoda pertama dalam
acuan histories; deskripsi tentang metoda kedua dam metoda keenam juga
dimasukkan. Metoda ketiga dan keempat menggunakan bahan baku yang berasal dari
petrokimia dan tidak akan dibahas disini. Bagaimanapun, harus diketahui bahwa
kira-kira 50% persediaan alcohol lemak dunia di produksi melalui dua cara ini.
Agar lebih terperinci, diskusi dari metoda kelima diberikan kemudian.
3. Metode Pembuatan Alkohol Lemak
3.1 Hidrolisis dari lilin ester
Alcohol
lemak pertama kali diperoleh dari hidrolisis lilin ester yang berasal dari
binatang, terutama spermaceti dari sperma ikan paus. Karena kutukan di seluruh
dunia atas ikan paus yang diburu, sehingga sumber ini tidak lagi tersedia.
Lilin
spermaceti dipisahkan dengan cara pemanasan menggunakan NaOH pekat diatas 3000C,
lalu alcohol didistilasi dari sabun sodium. Hasil Sulingan (distilat)
mengandung alcohol tak jenuh C16-C20. Untuk mencegah
terjadinya auto-oksidasi, distilat ini dikeraskan dengan hidrogenasi
katalitik.. Alkohol yang diperoleh jika minyak sperma hanya mengandung 70 % wax
ester, mencapai yield 35 %, kemudian hasilnya dipisahkan dalam distilasi vakum
dari sabun dan air yang terbentuk. Produk utama terdiri dari : cetyl, oceyl,
dan alcohol arachidyl.
3.2 Proses Reduksi Sodium
Pada
tahun 1909, Beauvault dan Blanc menemukan proses reduksi sodium untuk
memproduksi alcohol lemak dari kelapa ester. Pabrik alcohol lemak yang dibentuk
pada tahun 1930an menggunakan proses ini. Sedangkan proses dasarnya relative
sederhana, sebenarnya operasi pabrik banyak menangani produk dan reaktan yang
kompleks.
Larutan
sodium didispersikan dalam pelarut inert lalu ditambahkan ester kering dan
alcohol dengan hati-hati. Saat reaksinya komplit , oksida nya dipecah dengan
pengadukan dalam air, kemudian alkoholnya dicuci dan didistilasi.
Penambahan
Alkohol R’ (sebaiknya alcohol sekunder), bertindak sebagai donor hydrogen.
Karena adanya reaksi samping , pemakaian sodium bisa jadi di atas 20 % dari
kebutuhan stoikiometri. Reduksi berjalan selektif tanpa pembuatan hidrokarbon
dari isomerisasi atau hidrogenasi ikatan rangkap.
3.3 Proses Zieglar Menggunakan Etilen
Alkohol
lemak dari proses ini mempunyai struktur yang sama dengan alcohol lemak alami.
Proses ini dibagi dalam dua proses yaitu proses alfol dan proses Epal.
a. Proses
Alfol.
Hidrokarbon digunakan sebagai pelarut.
Proses ini melalui lima tahap yaitu :
1. Hidrogenasi
Al(CH2CH3)3
+ Al + 1,5 H2 → 3 Hal(CH2CH3)3
2. Etilasi
3 HAl(CH2CH3)3
+ 3 CH2=CH2 →3 Al(CH2CH3)3
2/3 dari hasil proses ini di recycle lagi
ke proses hidrogenasi dan sisanya langsung masuk ke reaksi perkembangan
3. Reaksi
perkembangan (growth Reaction)
4. Oksidasi
b. Proses
Epal
Proses ini mempunyai langkah-langkah yang
hampir sama dengan proses alfol. Fleksibilitas Proses ini lebih besar
dibandingkan dengan prose alfol. Alkohol dan α- olefin yang terbentuk bisa
dipasarkan. Namun modal dan biaya yang dibutuhkan jjuga lebih besar , karena
membutuhkan proses control yang lebih kompleks dan penambahan olefin dan
alcohol rantai bercabang.
3.4 Proses Oxo menggunakan Olefin
Proses oxo (hidroformilasi) terdiri
dari reaksi antara olefin dengan campuran gas H2-CO dan katalis yang
cocok..
Reaksi ini Di
temukan oleh O.Roelen pada tahun 1938.
CH32R
– CH=CH2 + 2CO + 2H2
→ R-CH2CH2-CHO + R-CH-CHO
Yield α- olefin diperkirakan sama dengan
jumlah aldehid rantai lurus dan bercabangnya. Proses oxo dapat dilakukan dengan
tiga cara berikut :
·
Proses klasik dengan
menggunakan katalis HCO(CO)4
·
Proses Shell berdasarkan
kompleks kobalt karbonil – phosphine
·
Proses menggunakan
Katalis Rhodium
Langkah- langkah pada proses klasik
yaitu reaksi oxo , pemisahan katalis dan regenerasi , hidrogenasi aldehid dan
distilasi alcohol.
3.5 Hidrogenasi Katalistik dari asam lemak dan metil Ester
Proses ini biasanya digunakan untuk
memproduksi alcohol lemat tak jenuh pada skala besar. Katalis yang digunakan
dalam kompleks dari Cu 2+ dan Cu 3+. Adapun reaksinya
adalah sebagai berikut :
·
RCOOCH3 +2 H2
→ RCH2OH + CH3OH dengan katalis CuCr
·
RCOOH + 2H2 →
RCH2OH + H2O dengan katalis CuCr
3.6 Hidrogenasi Langsung dari minyak dan Lemak
Suatu proses yang terakhir, yang
dikembangkan dan dipatenkan oleh Henkel KGaA, yaitu direct hydrogenation dari
minyak alami atau trigliserida. Proses ini melalui dua tahap reaksi, yaitu :
1.
Esterifikasi asam lemak
dan alcohol lemak menghasilkan Ester dan Air
2.
Hidrogenasi ester
menghasilkan dua mol Alkohol lemak
Kedua reaksi ini berlangsung simultan
pada reactor yang sama. Reactor yang digunakan adalah reactor bertekanan tinggi
yang berguna sebagai pemanas awal bagi material – umpan asam lemak ;
Resirkulasi
alcohol lemak dan katalis Slurry , dan gas hydrogen yang diumpankan secara
terus menerus . proses ini berlansung pada kondisi P = 30.000 KPa dan T = 280 0C
·
Reaksi Hidrogenasi
Hidrogenasi
langsung asam lemak tidak digunakan dalam skala industri besar karena kebutuhan
temperature reaksi yang lebih tinggi menghasilkan yield yang lebih rendah dan
karena dapat merusak katalis. Secara konvensional, asam lemak dikonversi
terlebih dahulu menjadi ester sebelum dihidrogenasi.
Lurgi
telah menemukan cara untuk mengatasi masalah ini dengan esterifikasi bersama
asam lemak dengan alcohol dan hidrogenasi ester dalam reactor yang sama
Asam
lemak dimasukkan ke dalam alcohol lemak bervolume besar yang sedang berputar.
Volume alcohol lemak adalah lebih dari 250 kali volume asam lemak, sehingga
esterifikasi berpengaruh cepat tanpa adanya efek merusak oleh katalis.
·
Proses Hidrogenasi
Tekanan Tinggi
Metil
ester yang telah difraksionasi dapat diubah menjadi alcohol lemak dengan proses
hidrogenasi dengan tekanan tinggi dengan menggunakan katalis CuCr.CuCr juga
membentuk carbon berikatan ganda yang tidak jenuh sehingga h anya alcohol lemak
jenuh yang terbentuk. Jika diinginkan hasil berupa alcohol lemak tak jenuh,
diperlukan katalis zinc.
Proses
hidrogenasi terjadi pada tekanan 25.000-30.000 kPa dan temperature antara 2500C-3000C
di dalam sebuah kolom tubular. Berdasarkan perlakuan terhadap katalis, proses
hidrogenasi dibedakan atas suspension process dan fixed bed process.
Flowsheet Hidrogenasi Tekanan Tinggi Alkohol Lemak |
Katalis
dan sejumlah kecil metil ester diumpankan ke dalam reactor bersamaan dengan
sisa ester. Metil ester dan gas hydrogen dipanaskan secara terpisah. Katalis
CuCr yang direaksikan dengan sejumlah kecil metil ester dimasukkan bersamaan
dengan metil ester dan gas hydrogen yang telah dipanaskan, ke dalam reactor
tubular, konsentrasi katalis dalam system setidaknya 2 % umpan yang digunakan
kira-kira 20 mol gas hydrogen per mol ester. Gas hydrogen mengakibatkan
gelembung yang membantu proses agitasi reaktan.
Reaksi
dijaga pada tekanan 25.000-30.000 kPa dan suhu 2500-3000C.
selama proses eksotermik berlabgsung, suhu reaksi harus dijaga untuk mengurangi
reaksi samping berupa pembentukan hidrokarbon yang tidak diinginkan. Dari
kolom, campuran reaksi didinginkan, memisahkan gas hydrogen dari campuran
alcohol-metanol. Gas hydrogen di recycle, dan campuran alkoho-metanol
dialirkanke unit methanol stripping, pada tekanan yang lebih rendah, methanol
dipisahkan, di recycle untuk proses esterifikasi. Alcohol lemak mentah disaring
untuk memisahkan katalisnya sebagian besar katalis di recycle, sehingga
terpakai rata-rata 0,5-0,7% alcohol yang dihasilkan.
Alcohol
yang disaring kemudian ditreatment dengan soda pekat untuk membentuk sabun
dengan ester yang tidak bereaksi. Alcohol didistilasi untuk menghilangkan
hidrokarbon yang terbentuk. Sabun tertinggal di dasar kolom.
Flow Sheet Suspensi Alkohol Lemak |
·
Fixed Bed Process
Reaki
terjadi dalam fasa uap dimana umpan organic diuapkan dalam gas hydrogen
berlebih (20-25 mol) melalui pemanas sebelum melewati fixed catalyst bed.
Hidrogenasi berlangsung pada takanan 20.000-30.000 kPa dan suhu 2000-2500C.
campuran reaksi yang meninggalkan reactor didinginkan dan dipisahkan menjadi
fasa gas dan cair. Fase gas, kebanyakan berupa kelebihan hydrogen, direcycle,
fasa cair diexpansi ke tangki untuk menghilangkan methanol dari alcohol lemak.
Pengoperasian
kondisi termasuk mudah, oleh karena itulah produksi alcohol lemak tidak
memerlukan proses selanjutnya. Hasil keseluruhannya adalah 99% dengan
hidrokarbon dan ester yang tidak melebihi 1,0%. Penggunaan katalis diusahakan
dibawah 0,3%.
·
Perbandingan Alkohol
Lemak hasil Proses Fixed bed dan Proses Suspensi
Proses
fixed bad memerlukan sesuatu untuk menaikkan nilai karena itu dibutuhkan bejana
reaksi yang besar, pompa gas sirkulasi, dan pipa yang tepat untuk volume yang
tinggi dari penggunaan gas hydrogen .Proses suspensi dilain sisi memerlukan
penambahan peralatan untuk pelepasan katalis, distilasi alcohol lemak mentah
dan mengolah lagi methyl ester.
Dalam
penggunaan bahan mentah, proses fixed bad memiliki hasil yang banyak dan
penggunaan katalis hanya setengahnya. Alcohol lemak yang dihasilkan dari proses
fixed bad memiliki kualitas yang tinggi. Meskipun begitu, kualitas dari alcohol
lemak yang dihasilkan oleh prosess suspensi bisa juga ditingkatkan ke tingkat
yang sama dengan distilasi selanjutnya.
3.7 Metoda Lurgi Fatty Acid Hidrogenation
Metoda
lurgi dengan proses suspensi, menimbulkan kemungkinan hidrogenasi secara
langsung asam lemak menjadi alcohol lemak yang mengatasi efek kerugian dari
“fatty acid on the copper-bearing analysist”. Ini dicapai dengan dua tahap
reaksi. Reaksi pertama adalah esterifikasi dari asam lemak dengan alcohol lemak
menghasilkan ester dan air. Reaksi kedua adalah hidrogenasi ester untuk
menghasilkan dua mol alcohol. Kedua reaksi memiliki “silmutaneously” di reactor
yang sama. Volume yang besar dari alcohol lemak di”recirculated” lebih dari 250
kali umpan asam lemak, dengan efektif mengurangi umpan, asal saja untuk kondisi
yang optimum untuk laju dan esterifikasi yang kompleks.
Hidrogenasi
diletakkan dalam reactor bertekanan tinggi dimana material dipanaskan terlebih
dahulu- umpan asam lemak, di sirkulasi menjadi alcohol lemak dengan menggunakan
katalis, dan gas hydrogen adalah “fed continuously”.
Reaksi ini
berlansung kira-kira 30.000 kPa dan 2800C. Panas dari campuran
produk yang meninggalkan reactor didapatkan lagi dengan recirculating gas
hydrogen melalui heat exchanger, setelah produk dipisahkan melalui sebuah
“two-stage cooling-expansion system”.
Fasa
gas (pada dasarnya kelebihan gas hydrogen, sedikit alcohol mendidih dan reaksi
air) dipisahkan dari larutan alcohol didalam separator panas. Pencampuran ini
didinginkan selanjutnya di cold separator, dimana “the low boiling alcohol” dan
reaksi air dikondensasi dan diseparasi. Gas hydrogen yang berlebih di recycle
ke system.
Larutan
alcohol dari hot separator dipompakan ke flash drum dimana penguraian hydrogen
dimulai dan recycled dengan pemisahan hydrogen. Katalis dipisahkan dan alcohol
lemak mentah menggunakan sebuah sentrifugal separator. Bagian dari katalis
diganti dengan katalis baru yang segar untuk mempertahankan aktivitas dan di
recirculasi dengan alcohol lemak. Fase penyelesaian dan sentrifugal separator
adalah melalui “a polishing filter” untuk menghilangkan semua sisa dari solid
yang didapat.
Penghasilan
alcohol mentah “undergoes” distilasi selanjutnya untuk menghilangkan
hidrokarbon dan mungkin mengalami fraksinasi bila diinginkan.
Secara
Umum, Proses Pembuatan Alkohol Lemak, dapat di lihat dari Skema Proses Berikut
:
Proses Pembuatan alkohol lemak secara umum |
4. Penggunaan Alkohol Lemak Dalam Industri
Adapun alkohol lemak dapat digunakan
secara luas pada industri sebagai berikut :
·
Plasticizer (C6
– C10)
·
Detergen (C11
keatas)
·
Pengemulsi
·
Pelumas
·
Softener
·
Kosmetik , untuk
pembuatan macam-macan cream
·
Makanan sebagai anti
oksidan
·
Surfaktan
·
Bahan anti Busa
·
Produk Intermediate
·
Parfum
·
Farmasi
ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
ReplyDeletedapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q